i've learned anything from my life. a crucial point from a word, LIFE. one point, that i had given a pressure on it. i must stay away from this point. but, now, i'm precisely falling on that point. that point was.. expect too much. yeah, maybe i expect too much. life is not easy like my fiction story.
or may be, i'm just too difficult to be understand? too sin to be known. or, i can't change myself to be what you want? when the tears drop i never want you see it. just riding my bike, and let the tears down. sorry for always making you bothered. i tell you all my sadness because i believe you can drown out my anger. just it. i assume that i'm just having you , only you.. that's my reason...
30.8.13 -
0
komentar
and the tears falling..
30.4.13 -
0
komentar
lagi lagi
lagi lagi aku mendapati ibuku yang diam
diam menatapku, saat dia pikir aku tak menyadarinya. jelas kulihat dari sudut
mataku, dia menatapku. Dan jika kuterjemahkan, dia menggumamkan sejuta doa
untukku. Untukku yang kadang selalu membantahnya. Yang mempunyai seribu alasan
ketika dia menyuruhku membuatkan teh untuknya, sekedar memijat kaki dan
tangannya yang lelah. Dan inilah yang semakin menggores hatiku.. saat dia
menatapku seperti ini. Tatapan yang penuh harapan, dimana dia meletakkan
tumpuan padaku "kamu akan membuatku bangga,nak". Seperti menamparku
bahwa sampai detik ini, aku belum bisa menjadi apa yang dia inginkan.
Meluluskan permintaannya pun aku belum mampu. Dan bagaimana bisa aku
mengingkari janjiku sendiri? aku memang tak pernah berjanji padanya. Hanya
janjiku sendiri, bahwa aku menjaga apa yang selalu dia tekankan padaku. Bahwa
setidaknya, walaupun aku belum bisa membuatnya bangga, paling tidak.. aku tak
membuatnya malu. Bagaimana bisa??? bagaimana bisa aku akan mengingkari janjiku
pada diriku sendiri? yang seandainya tetap kuingkari dan ibuku tak tahu, dan
meskipun dia tahu, dia hanya akan diam. Menangis dalam sujudnya di setiap
malam. Dan bukankah itu hanya akan membuatku semakin tersiksa.. tak bisa
menceritakan segalanya padanya lagi? dan ketika kulihat dia memperhatikan aku
lagi, seketika aku seperti diguyur air sedingin es.. bahwa selama ini aku
banyak menyakitinya dalam diamku. Lagi-lagi
aku mendapati ibuku diam-diam memperhatikanku dengan sejuta gumaman doa dan
tumpuan untukku.
27.4.13 -
cerpenku :)
0
komentar
JOMBLO ELIT
Jomblo. Sebuah gelar yang diberikan untuk sesorang cowok yang belum nemuin tulang rusuknya atau
seorang cewek yang belum ditemuin sama yang ngasih tulang rusuk. Apapun itu,
jomblo itu gelar tak terbantahkan buat YANG GAK PUNYA PACAR ! nilai mati itu
men. Kenapa gue ngomongin status jomblo? Karena jomblo adalah wadah pembulian
yang tepat dan akurat bagi mereka yang bangga sama status BERPACARAN mereka.
Dih dih… gitu aja udah songong, dikira jadian itu podium kemenangan apa? Jadian
itu backstage tempat para tokoh ngelepas topeng broo.. hahah (pembelaan). Balik lagi ke jomblo. Kalo buat para
pasangan, sabtu malam itu adalah sebuah nilai plus dari 7 hari, lain lagi buat
para jomblo :D. yepp.. sabtu malam adalah neraka lapis tujuh. Sarang kegalauan
dan kesuntukkan tak terperi. Gimana enggak, mau mantengin temlen twitter,
isinya cuman mesra2an temen sama pacarnya, belom lagi kalo kita follow mantan
kita, terus itu mantan janjian mau ketemuan sama pacar barunya. Rawrrrr… pengen
gue giles injek injek terus gue cocol sama sambel kacang deh. Telen tanpa dikunyah. Mau standby di facebook, yang diupdate cuman
hasil foto berdua, yang ngemut eskrim lah, yang pasang muka sok mesra dan
bahagia gitu (tunggu aja tuh, bentar lagi nyesek), sampe foto yang ngemut hothotpop sambil manyun
(tetep berdua -___-).
Enough, itu derita kaum jomblo, termasuk gue !
Sama seperti sekarang, harusnya, gue duduk disini sama
seseorang spesial, menghabiskan waktu di lesehan trotoar di pinggir lapangan
pemda. Ditemani kopi dan membicarakan masa depan. Pacaran -à nikah-à punya anak (honey.. kita besog punya
anak 5 yah, terus langsung buat tim basket gitu, terus menangin NBA terus kita
teriak “ITU ANAK KAMI PAK OBAMA”) à punya cucubuyut bahagia selamanya.
Walaupun itu rumus dasar sebuah hubungan, kenyataannya??ngesot sambil
garukgaruk. Ngomongin soal kenyataan, gue disini bukannya lagi duduk sama
seseorang spesial, gue malah ngejonggrok disini sendirian, ditemenin secangkir
kopi hangat yang gue beli dari warung lesehan di deket gue, dimana yang jual
juga punya tampang galau segalau galaunya. Katanya sih kucingnya minta
dikawinin sama curut. Di depan gue orang
lalu lalang menggandeng tulang rusuknya, duduk di hamparan rumput lapangan
pemda dengan kepala tulung rusuknya dibahunya, bersepeda bersama tulang
rusuknya (Mklum, lapangan pemda ini pusatnya mudamudi ngabisin
malem minggu di kota, salah, kabupaten gue, FYI aja sih). Sungguh ! dunia macam apa ini hah? Apakah
ini tempat dimana gue harus koprol terus bilang waaawww?? Apakah gue musti jadi
tokoh antagonis bawa senapan terus bilang “serahkan satu tulang rusuk untuk
saya dan kalian akan saya biarkan hidup !” ? ahh K gak elit bgt yee?
” Embeekkk”. Tiba-tiba gue denger suara kambing disudut
lapangan. Ebuset, ada juga yang bawa
kambing malming gini. Sarap! Tapi setelah gue perhatiin, ituh kambing gak sama
majikannya. Dia gak sendiri, ada dua ekor kambing. Yang satu kece banget,
dengan tanduk keriting, berkacamata funky, berkemeja kotak-kotak,
sepertinya ikut merayakan kemenangan Jokowi (yang terakhir lupain) dan yang satu, wanita, berbulu halus seperti habis menipedi.
Oh gosh… sikambing pun malem mingguan sama tulang rusuknya. Sedangkan
gue????gue kalah sama kambing ! KAMBING ! EMBEK
“pulang yuk bang”, tiba-tiba sesosok cewek tinggi rambut
setengah pirang muncul didepan gue. Bukan, dia bukan jin atau setan. Walaupun
kalo boleh gue sebut, dia itu embahnya setan sama jin dan kuntilanak yang
dikloning jadi satu. Dia adek gue satu-satunya, si Curut. Iya namanya curut,
item buluk kurus terus ileran gitu. Hahha, becanda. Namanya Aul, kelas 3 smp.
Pas gue bangun, dia malah duduk. Setan banget kan dia. “ntar
ah bang, ini surga buat gue”, dia bilang. Pengen gue pithes kepala ini bocah..
dengan terpaksa gue balik duduk.
“bang, lo liat gak cewek yang senderin kepalanya ke bahu
cowonya itu?”
“enggak”. Jawab gue ngasal.
“enak ya bang punya pacar terus malem mingguan gini. Kok Lo ga sama pacar lo bang?”
“kaga”
“emang pacar lo kemana bang, gak punya pacar ya?ciee yang gak
punya pacar ciyeee”, wah bener-bener deh ini anak, minta dikasih jurus seribu
bayangan, dikamehame terus lemparin kelaut deh. Gue diem, adek gue ini
kecil-kecil ngeselin banget, kek kutu makin kecil kalo ngeggit makin menjadi.
Dalem, ngebekas bgt “trus lo liat gak
yang naek sepeda berdua itu bang?”,katanya sambil nunjuk ke tengah lapangan.
Gue diemin aja itu bocah.
“ini tuh surga buat gue bang”,
“surga apaan curut! Ini ituh lapangan pemda. Gue nungguin lo
dari jam 7, kedinginan, nyaris collaps kebanyakan liat orang gandengan. Lo
bilang surga?”
“iya surga.nyiksa elo disini tuh kek terbang ke langit ke
tujuh pake unicorn terus mampir ke negeri di atas awan lanjut terjun ke pelukan
zayn malik muehehe… Lo liat kambing itu? Masa abang gue yang kece begini kalah
sama kambing?hhha kambing aja pacaran noh..”
Demi apa, kenapa gue dapet adek model begini. Kalo ngomong
gak ada abisnya, entah apa merek batterai yang dipasangin di dia. On mulu ! kek
terompet gopekan, fals bgt.
“eh curut. Gue disini juga disuruh ibu ngejemput elo selesai
les. Kalo gak gara-gara lo…”
“jomblo musti elit tahu. Tampang lo melas bgt bang. Semacem
onta habis dikawinin sama dinosaurus terus ngelahirin bayi hamster.”
“lah, apa hubungannya onta, dinosaurus sama hamster?”, tanya
gue. Kok aneh bgt sih adek gue ngibaratinnya K dari mesir lanjut ke zaman purba
terus lari ke hamster di rumah? Wah gila ini bocah, kebanyakan les malah jadi
gejelas gini.
“ya coba lo bayangin.. wajah onta kek gitu dikawinin sama
dinosaurus. Terus tiba2 aja ngelahirin hamster?dia bingung kan itu anak siapa,
yang ada itu onta langsung joget gangnam style..”
“ah terserah elo deh.. “, kata gue pasrah. Gue gangerti
omongan ini mau dibawa kemana.. ibarat kambing gue udah pasrah mau dipotong apa
mau dikawinin sama kucing. Gue udah depresi ngadepin adek gue , buram.
“bangga aja jadi jomblo bang. Berarti elo punya banyak waktu
buat masa depan, banyak waktu buat milih tulang rusuk terbaik. Ketawa ngakak
pas yang lain mewek gara-gara diPHPin, diselingkuhin,diputusin. Dan elo bisa
fokus sama kuliah, fokus sama kerjaan.”
Ngeeekk.. ini adek gue kesambet setan mana. Daritadi
ngelantur gak kenal arah, dari unicorn lari ke zayn malik, dari mesir lari ke
hamster. Kok tiba-tiba jadi mario teguh kw 5. Ck..ck..ck.. apa jangan-jangan in
pertanda kalo hamster gue emang minta dijodohin sama kucing tetangga?apa ini
pertanda kalau raditya dika kehilangan keabsuradnya dan apakah ini pertanda
bahwa kambing di sudut lapangan sudah berjanji di altar gereja???apapun itu..
“jadi…puk puk.. jadilah jomblo elit bang”, kata Aul bangkit
dan mempukpuk kepala gue.
Anjrit.
26.4.13 -
0
komentar
seharusnya ini ....
alasanmu memang beralasan..
dan ketika aku melihatmu berbicara tentang detik yang telah kamu lukiskan, detik itu juga aku tahu. tapi, apa akan kutekan egoku? aku mengerti sepenuhnya, disini aku belajar banyak tentang definisi "satu menjadi sepasang" tapi apa harus kutekan egoku? bukan ego. hal yang "kita anggap berbeda", saat ini? masuk akal.. ini terbaik untuk ku dan untuk "mereka" nantinya. Andai bisa kujelaskan alasanku secara lebih beralasan dari alasanmu..
bisakah ku uraikan?? mungkin seharusnya ini bukan soal pilihan ganda...bolehkah ku pilih duaduanya? andai kau bolehkan (⌣__⌣) hanya andai...
dan ketika aku melihatmu berbicara tentang detik yang telah kamu lukiskan, detik itu juga aku tahu. tapi, apa akan kutekan egoku? aku mengerti sepenuhnya, disini aku belajar banyak tentang definisi "satu menjadi sepasang" tapi apa harus kutekan egoku? bukan ego. hal yang "kita anggap berbeda", saat ini? masuk akal.. ini terbaik untuk ku dan untuk "mereka" nantinya. Andai bisa kujelaskan alasanku secara lebih beralasan dari alasanmu..
bisakah ku uraikan?? mungkin seharusnya ini bukan soal pilihan ganda...bolehkah ku pilih duaduanya? andai kau bolehkan (⌣__⌣) hanya andai...
8.4.13 -
0
komentar
Mengambang~
untuk menjelaskan maksud dan perasaanku itu seperti menyelesaikan sebuah rumus, dimana aku tidak tahu darimana harus memulainya. seperti ada rumus ganda untuk menyelesaikannya dan aku masih terpaku pada pilihan pilihan itu. bukan apa apa.. tapi aku hanya bingung harus mengambil rumus yang mana agar lebih sederhana dan tidak membuat orang yang membacanya nanti merasa pusing dan tak paham maksudku. dan pada akhirnya hanya akan menjadi sebuah kesalahpahaman.
begini saja..
aku mungkin terlihat rapuh, tapi aku kuat. dan mungkin aku terlihat begitu kuat menghadapi apapun.. tp nyatanya aku begitu rapuh. aku saja bingung dengan diriku sendiri.. aku akan bisa mengabaikan permasalahan sebesar apapun, dalam sandiwaraku, itu mudah saja. tapi jika aku terlalu lama menyembunyikannya, akulah yang akan tumbang.. dan untuk permasalahan kecil, aku masih bisa mengendapkannya. ya mengendapkannya dan suatu saat nanti akan menjadi penuh dan lagi lagi aku akan meledak sebelum akhirnya tumbang.
entahlah, aku ingin menuliskan apa yang aku rasakan. tp nyatanya sekarang.. aku tak bisa. entah mati rasa atau apa... tp. entahlah. aku hanya begitu...
3.4.13 -
0
komentar
duasatuku
Thursday, April 4th. 9.21 am
aku sudah menjadi 21 :) selamat datang duasatuku...
mau nulis apa ?? emm.. just wanna say thanks to Dearku Fajar Noviyanto a.k.a FAY for coming in my last twenty till now.. love yaaa :* .
Terimakasih buat semua yang udah ngedoain aku .. aku cinta kaliaaaaaaaannn ! *kok malah kek kirimkirim salam radio ya? -___-* <---- p="" skip="">intinya... terimakasih untuk semua berkah yang dikasih Tuhan dan kalian, sampai aku bisa hirup nafas sampai di duasatuku *lempar bunga*
duapuluhku kemaren..banyak hal berubah. in outside.. aku tidak bertambah dewasa, masih celelekan dan cengengesan ngadepin apapun. ketawa ketika masalah demi masalah dateng.. menjadi anak-anak sebisaku. but inside.. menurutku aku semakin matang, semakin dewasa dan semakin tenang ketika memikirkan sesuatu. tapi satu hal yang kubanggakan.. ketika aku berprinsip tak ada yang bisa mengalahkanku *kui egois jenenge* LOL. apapunlah... aku masih keras kepala seperti dulu :)
dan duasatuku..
sampai detik ini aku masih sama.. hanya usiaku yang semakintua bertambah. aku masih berakting seperti anak-anak.. bebas, tertawa lepas dan... seperti tak ada beban yang diletakkan padaku. alasanku hanya satu.. aku tak ingin membuat hidup ini semakin rumit :)
and.. aku juga minta maaf untuk orang-orang yangbenci tidak terlalu suka dengan cara ku hidup. cara ku berbicara, caraku bertingkah. aku hanya ingin menunjukkan bahwa aku baikbaik saja atas semua yang kulewati atas semua yang kumiliki dan atas semua yang kurasakan. itu saja...
and for Last Story In Midday.. terimakasih, aku bisa merasakan hidup di dalam sebuah band. dimana dulu itu hanya sebuah imaji...
semoga duasatuku berkah {} amen.
---->
aku sudah menjadi 21 :) selamat datang duasatuku...
mau nulis apa ?? emm.. just wanna say thanks to Dearku Fajar Noviyanto a.k.a FAY for coming in my last twenty till now.. love yaaa :* .
Terimakasih buat semua yang udah ngedoain aku .. aku cinta kaliaaaaaaaannn ! *kok malah kek kirimkirim salam radio ya? -___-* <---- p="" skip="">intinya... terimakasih untuk semua berkah yang dikasih Tuhan dan kalian, sampai aku bisa hirup nafas sampai di duasatuku *lempar bunga*
duapuluhku kemaren..banyak hal berubah. in outside.. aku tidak bertambah dewasa, masih celelekan dan cengengesan ngadepin apapun. ketawa ketika masalah demi masalah dateng.. menjadi anak-anak sebisaku. but inside.. menurutku aku semakin matang, semakin dewasa dan semakin tenang ketika memikirkan sesuatu. tapi satu hal yang kubanggakan.. ketika aku berprinsip tak ada yang bisa mengalahkanku *kui egois jenenge* LOL. apapunlah... aku masih keras kepala seperti dulu :)
dan duasatuku..
sampai detik ini aku masih sama.. hanya usiaku yang semakin
and.. aku juga minta maaf untuk orang-orang yang
and for Last Story In Midday.. terimakasih, aku bisa merasakan hidup di dalam sebuah band. dimana dulu itu hanya sebuah imaji...
semoga duasatuku berkah {} amen.
---->
22.3.13 -
0
komentar
perkata malam ini
Jam 22.15
Gue gak tahu kenapa mata gue masih melek sampai jam segini…
headphone masih nancep di kuping gue dan suara Madilyn Bailey nemenin gue,
sampe detik ini. Nama fay *masih* di kepala gue. Yang tiap beberapa menit
sekali bunyi kek alarm. Mungkin dalam nyata gue akan sekuat tenaga ngomong
bahwa gue gak akan berharap banyak saat ngejalanin ini semua bareng dia. Tapi
detik ini.. gue tahu, seberapa besar perasaan gue ke dia. *sigh* gue tahu.. gue
beneran sayang dia. Gue gak tahu ukuran itu seberapa.. yang jelas. Gue sayang
fay.
Tp trauma itu mungkin gak bakal ilang dari hidup gue. Trauma
di khianati. Ketika gue dengan sekuat tenaga mencintai seseorang.. dengan
segala upaya gue mencoba bertahan menghadapi semua kegilaan yang pernah dilakuin
ke gue.. gue masih trauma tentang perasaan. Itu alasan knpa gue terlalu ngiket
perasaan gue.. gue belum bisa sebebas dulu buat sayang ke cowok.
Otak gue kedikte buat selalu siap disakiti. Sebagian retakan
hati gue tersolatip saat fay masuk ke idup gue. Ketika detik menit dan jam atas
hadirnya menjadi perekatnya. Ketika dia bersikap sederhana tp terlalu manis
untuk keterima, setelah semua pengkhiatan yang kuterima dulu. Tp aku masih terdikte untuk berpikir
kemungkinan terburuk.. kemungkinan ketika retakan yang dia satukan suatu saat
justru akan dipecahkan lagi. Dan entah akan seberapa parah kerusakannya nanti.
Gue emang udah ngadepin banyak hal.. banyak hal terburuk
sepanjang hidup gue. Tapiiii…….
Gue terlalu takut menghadapi keadaan nantinya…
4.3.13 -
0
komentar
Epilog ! #Part II
Donara Dhamas P ( 21
yo- mahasiswa Teknik Elektronika)
Sesekali gue ngelirik jam tangan di lengan kanan El. Baru
setengah jam nongkrong disini. Waktu lama banget rasanya. Seandainya gak ada
El, gue udah ikut nimbrung obrolan Lukas, Dipta, Ari sama Niko yang lagi
ngomongin rencana modifikasi motornya Lukas. Kenapa tadi gue ngajakin El sih??
Argh.. niatnya kan gue pengen El kenal sama temen temen gue. Bukan apa apa,
tapi masalahnya di sini tuh ada citra. Fyi aja, Citra tu mantan pacar gue,
danEl tahu itu. Entah apa yang dia pikirkan sekarang, dia hanya memainkan 10
tutup botol minuman soda, menyusunnya tinggi, menatanya dan kadang
memukulkannya satu dengan yang lain. Gue
tahu dia bosan, cemburu atau malah menikmati??! Sesekali dia ikut tertwa dengan
lelucon citra, tertawa lepas dan kelihatan seperti benar-benar tertawa. Padahal
dia tahu, lelucon itu adalah kenangan gue bareng citra. Ah.. Elmilia. Gue gak
ngerti gimana otak dia bekerja. Seharusnya kan dia marah sama gue, dongkol sama
gue?? Karena gue ketemuin dia sama citra. Tapi emang bukan maksud gue ketemuin
mereka. Gue gak tahu kalo citra juga disini.. ini pasti akal-akalan Dhimas buat
ngerjain gue. “ Udah, diemin aja, jangan dengerin”, bisik gue ketika gue liat
El mulai makin panas.
“Ra? Lo inget kan pas sepatu gue dimaling?” citra nanya ke
gue. Sialan ni bocah.
“Hah? Kapan cit?”, jawab gue acuh. Gue perhatiin El yang
lagi nyender di bahu gue, melempar tangkap tutup botol. Dan dia ikut
tertawaketika semua orang tergelak. Padahal gue yakin dia gak tahu leleucon apa
yang mereka ketawain barusan.
El menarik nafas panjang. Setengah tersenyum. El emang biasa
aja, dia gak secantik citra, Dina, Puri atau mantan pacar gue yang lain. Dia
kelihatan polos dengan apa yang dia miliki. Kelihatan seperti anak SMA. Gak
seanggun Citra. Dan seperti yang selalu dia tekanin ke gue, dia itu katanya
spesies asing dari neptunus, aneh dan langka. Itu kata dia. Kadang gue juga
sadar keganjilan yang dia punya. Kadang risih juga. Tapi, gimanapun, dia pacar
gue.
Tapi dia berbeda. El selalu menyampaikan sesuatu secara
mengambang, sikapnya sulit diuraikan. Untuk tahu dia sedang marah atau tidak
itu serumit rumus fisika. Sejauh ini dia belum pernah marah. Mungkin hanya
beberapa menit dia cemberut, tapi setelahnya dia kembali cengengesan. Dan itu
biasanya dia tunjukkan saat dia cemburu, saat dia merasa tak pantas, saat
pandangan gue terlalu meremehkannya. Tapi ada kalanya, dia menjelaskan perasaan
dan maksudnya secara tegas. Soal prinsip hidup, dia sama sekali bukan El. Dia
seperti bung Tomo hahahha
Citra masih terus melucu, dengan lelucon yang masih tak
lepas dari gue. Gue perhatiin El mulai melupakan tutup botolnya. Wah.. bahaya
nih kalo sampai dia angkat kepalanya dari bahu gue.. ngejauh. Bisa jadi dia
ngamuk pas gue anter pulang.
And….
Dia angkat kepalanya!! Gue cuman nunduk. Sial, kenapa ketemu
citra sih. Itu mulut gak bisa berenti apa! Cari masalah. Demen bgt ngeliat gue
ribut. Iya lucu buat lo Cit, buat El.. ini bisa jadi Hellday.
El menyentuh telapak tangan gue, reflek gue ndongak, ngeliatin dia. Apa maksudnya.
Dan dia tersenyum.. senyumnya tulus.. penuh makna.
Nah, apa gue bilang. Itu otak gak bener deh. Dari tadi di
panasin mulu, dikomporin, harusnya dia cemburu, marah kan??
Gue emang buka cowo pure
baik. Gue punya sisi jelek secara umum laki-laki. Gue gak pernah janjiin
apa-apa sama El. Tapi sesuatu di mata El selalu ngebuat gue susah bohongin dia.
Tentu gue pernah kecuin dia. Tapi El tahu itu, dia cuman diem. Dan ngeliat dia
senyum sekarang, gue tahu, gue gak salah sayang sama El. Gue masih ga bisa
janjiin seseuatu yang abadi. Tapi satu yang jelas gue bisa lakuin buat dia. Gue
bales senyum dia.
Gue akan berusaha gak nyakitin Lo El …
Gue akan berusaha gak nyakitin Lo El …
21.2.13 -
0
komentar
Epilog ! #Part I
Tittle : Epilog !
setelah minggu siang itu.. jadi kepingin nulis ini...
Elmilia Dista
harjanta (El) – 19 yo – Mahasiswi Sastra Indonesia
Jengah. Gue pandangin sekerumunan makhluk di depan gue,
ngobrol kesana kemari dengan topik masing-masing. Desta (kaos polo hitam) dan
Dodi (sirambut Takiya Genji) lagi sibuk ngomongin Real Madrid vs Barca. Dan gue
gak hafal namanya, ada 4 cowok di sisi kiri gue, sibuk berdebat modifikasi
motor. Dan Citra (rambut sebahu, kaos biru), Kak Diana, Kirana dan Thomas lagi
bercanda di sisi kanan gue duduk.
Gue menarik nafas. Pfff… tempat macam apa sih ini. Gue
merasa seperti makhluk asing dari neptunus brooo… kalo aja Donara gak lagi
maenin rambut gue, bisa jadi gue gak inget kenapa gue bisa terdampar disini
-___-
Gue udah empet bgt disini !
Oiya, Donara itu cowok gue. Temen-temennya sih manggil dia
Ara. Tapi gak tahu kenapa, gue manggil dia DONA muehehe.
Gelak tawa beberapa menit sekali terdengar. Dan gak tahu
kenapa mata gue gak lepas dari Citra, yang menurut gue dari tadi ngeliatin gue,
ngeliatin Dona, saat dia pikir yang lain gak merhatiin, saat dia pikir gue gak
liat. Padahal gue tahu aja kalo diperhatiin. Kalo aja Dona belum cerita
apa-apa, mungkin gue bakal mati penasaran disini sama kelakuan Citra yang ganjil
. yang pandangannya MENELANJANGI BANGET. Bikin keki se keki kekinya.
Jadi namanya Citra Maharjati, mahasiswi Manajemen, kakak
angkatan gue waktu SMA. Dia cantik, lebih pendek dari gue, ramah(kecuali sama
gue) plus kece. anda tahu sodara??? Dia mantan pacarnya Dona! Kenapa gue tahu?
Dona yang bilang. Awalnya dia gak jujur sih, ngakunya temen maen doang. Tapi
gak tahu, pas dia liatin gue, dia langsung cerita panjang kali lebar kali
tinggi gitu.
Gue cewek, gue tahu arti pandangan citra. Kesannya tuh dia
pengen bilang “ eh, lo ceweknya Ara? Apasih yang Ara liat dari Lo? Hhah “
Dan anda tahu sodara sekalian?? Dari tadi omongannya gak
ngenakin kuping. Gue tahu, dari tadi becandaannya tuh nyindir cowok gue.
Nostalgia sama kenangan mereka kalik -___- hah. Gue pasang aja muka cengo gue.
Maenin tutup minuman soda di depan gue.
“udah diemin aja, jangan dengerin”bisik Dona. Jangan
dengerin mbahmu apa -__- suara segitu nyaring gimana gak di dengerin. Citranya
juga seolah pengen ngajakin peluit polisi di pos depan saingan -___-
“ra, lo inget kan pas sepatu gue dimaling?”, tanya citra
setengah berteriak, padahal jaraknya gak ada 5 meter dari Dona. Heran gue
“hah? Kapan cit?”
“itu, pas kita ke pantai. Itu kan gue nangis nangis di
pasir, gak mau pulang.. trus lo lemparin pake kacang kulit. Hahah karena itu
thom, gue benci sama pantai”,
Huh.. pengen gue plester itu mulut. Beneran nabuh genderang
perang sama gue. Gue gak tahu becandaan apalagi yang mereka buat, gue cuman
denger mereka semua ngakak. Gue ikut aja ketawa, gue kan baru aja kenal sama
mereka dan becandaan mereka tuh asing, gue gak ngerti.
Gue sama Dona emang belum lama pacaran. Setau gue, dia udah
lama bgt gak pacaran, lebih dari setahun kalo gak salah. Dan Citra tuh pacar
terakhirnya. Gue belum bisa yakin dan percaya sepenuhnya sama Dona. Tapi yang
gue tahu sekarang, gue sayang sama Dona. Gue nyaman sama Dona, dan gue pengen
jalanin ini bareng sama dia. Gue gak mau berharap terlalu muluk, gue pengen
biasa aja, tapi gue pengen Dona tahu apa yang gue rasain. Gue sayang diaa… gue
angkat kepala gue yang dari tadi gue senderin ke bahu Dona. Dona merespon
reaksi gue, dia ngeliatin mata gue. Gue tersenyum . dona mengernyit ,Seolah
bertanya apa yang ngebuat gue senyum. Tapi detik berikutnya.. dia ikut
tersenyum.
7.1.13 -
0
komentar
!!
I know what you're talking behind me. it's ok. but not this: You'll never be more than me, I was too tricky for you. You can not do what I could do. I'll always be one step ahead of you.
6.1.13 -
0
komentar
teori lagi (?) ep : Patah Hati
Tuhan memberi apa yang kita butuhkan, bukan yang kita
inginkan. Gue tahu teori ini. Tapi yang gue gak tahu, gak ngerti, kenapa harus
kek gitu. Awalnya gue mikir, hal yang kita pengen kan berarti yang kita
butuhin??karena kebutuhan itu kan ampas dari keinginan?bener gak sih? Then, I
find the answer. That’s wrong.
Gue gak tahu sih kapan pemikiran gue yang ‘random’ banget
ini bisa mikir serius, ketata dan ‘rada’ lurus. Mungkin karena pengaruh usia
kali yee? Gue udah bukan ababil (seharusnya) lagi kan? So, bisa jadi itulah
pemicunya..
Tuhan emang maha segalanya. Tahu mana yang terbaik buat
umatNya. ‘Tuhan memberi yang kita butuhkan, bukan yang kita pengen’. Gue ngerti
sekarang. Apa yang kita butuhin tu emang yang bener-bener kita butuhin,
bener-bener yang berguna buat kita, gak bakal sia-sia. Gimana soal ‘keinginan’
? emm… menurut gue, keinginan itu semacem ambisi. Dimana didalemnya selalu ada
tendensi. Gue gak bilang kalau keinginan itu useless, kebalikannya kebutuhan.
Keinginan itu malah terkadang bisa jadi pemicu sebuah awal dari mimpi besar,
yang gak jarang membuat kita menjadi lebih meyakini suatu hal. Tapi terkadang,
keinginan itu hampir 75% adalah saripati nafsu. Seperti yang gue bilang tadi,
Tuhan tahu yang terbaik buat umatnya, and I believe that !
Tangan gue mendorong pintu kaca di depan gue, disambut suara
‘selamat datang di alfama*t, selamat berbelanja’ dan wushh… tiupan udara dingin
khas pendingin ruangan. Gue berniat tersenyum membalas ucapan mbak kasir yang
bening itu, tapi langsung gue urunging. Percuma juga. Gue masih make hoodie,
kepala gue gak keliatan, apalagi wajah gue. Gue langsung menuju rak faciam
foam, seperti niat dari rumah tadi, ngebeli Nivea Visage. Gue langsung duduk
bersila di lantai, gue gak tahu kenapa gue malah glangsar di sini. Liatin
deretan facial foam di depan gue. Pikirian gue mullai beraksi lagi.
Gue udah biasa ‘gak bisa dapetin apa yang gue pengen’. Mulai
dari mainan, kakak, meja kelas, beasiswa bahkan… orang yang gue suka. Tapi gue
mikir, mungkin aja, apa yang gue pengen itu bukan yang bener-bener gue butuhin.
Gue gak bilang gue yakin, gue terima. Gue cuman ‘mencoba percaya, mencoba
yakin’ sama rencana Tuhan. Karena inilah hidup, kita ini wayang. Bukan Dalang.
Seseorang berhenti di samping gue, sepertinya mengambil facial
foam, kemudian berlalu. Gue beranjak, dengan nivea visage di genggaman gue.
Setengah jongkok, masih menatap jejeran facial foam di depan gue, sekedar
mengulur waktu beberapa detik untukl mencairkan otak gue yang kalut. Menurunkan
hoodie di kepala dan berdiri.
Tepat saat itu, dihadapan gue, Ang, diseberang rak. Masih
inget Ang yang gue omongin?
Gue gak tahu kenapa kami ada di tempat yang sama. Ang
mendongak. “hey…”, sapapku kikuk.
Ekspresi Ang datar, “hey.. gue duluan ya”, kemudian berjalan
ke kasir. Meninggalkan semacam hantaman di perutku, seperti ada yang jatuh ke
dasarnya. Aku tertunduk. Begitulah Ang akhir-akhir ini. Seperti…. Menjaga jarak
denganku. Terlalu kikuk jika kusebut ‘biasa’.
Secara teori aku hafal, mungkin itu kode darinya. Dimulai
dari amat jarangnya bbm gue di bale, sapa gue yang di ‘biasa sajain’ , jengah
ketika berpapasan dan sebisa mungkin tidak di tempat yang sama dalam satu
waktu. Padahal Ang dan gue satu RW. Itu kode bahwa gue ‘gak diinginkan’
Perlahan gue berjalan ke kasir, setelah Ang menutup pintu
kaca bertuliskan “TARIK” di daun pintunya. Gue menyerahkan nivea gue ka kasir
yang dengan otomatis bertanya “ada kartu AlfaMa*t mb?”. Gue menggeleng.
Ada dua opsi dalam kasus seperti ini, maju atau mundur.
Mundur, itu hal yang palingbijaksana yang gue tahu. Dimana gue harus nglepasin
perasaan gue dan memutar jalan sejauh mungkin buat maju ke depan. Melewati
noktah berlabel “Anggara”.
“terimakasih telah berbelanja”. Gue tersenyum sekilas,
kemudian berbalik menghadapi pintu tempat Ang keluar tadi. Gue tersenyum penuh.
Gue akan menghadapi apa yang ada di depan gue. Kenyataan bahwa semua niat dan
usaha gue ‘dibiasa sajain’. Gue adepin :D walaupun tarohannya galau gue makin
kronis dan gak tanggung-tanggung bakal masuk stadium akhir. Karena sepereti
Everlong, gak ada neraka untuk hati yang terluka, Patah hati adalah biasa.
Muahahahhaah . dieeeeeeeeeeeeeeeeeeyyyyssss
4.1.13 -
0
komentar
monster!
terkadang aku benci pada ke diriku sendiri, ketika aku menatap kehidupan orang lain yang begitu amat sangat mudah. aku mengasihani diriku sendiri, ketika aku mejadi iri dengan kehidupan mereka. kenapa mereka layak mendapatkan apa yang kuinginkan. ketika mereka tersenyum dan tertawa, sedangkan aku disini memperhatikan mereka penuh ingin ! menjadi makhluk menyedihkan, yang berharap ketidakadilan menimpa mereka. dan aku menciptakan monster dalam batinku!
terkadang aku begitu muak dengan keapatisanku. membutakan semua indraku untuk semua hal yang tak kuinginkan. yang kupikir tak layak untuk kudapatkan.. yang tak kuinginkan. dan visiku tertuju pada satu titik. titik jauh kurasa, mengabaikan semua sentuhan dan peringatan yang menujuku.. aku tak bergeming, tetap menatap titik jauhku !
monster itu hidup padaku.. sampai sekarang ! aku muak dengan diriku sendiri !
Subscribe to:
Posts (Atom)