30.4.13 - 0 komentar

lagi lagi


lagi lagi aku mendapati ibuku yang diam diam menatapku, saat dia pikir aku tak menyadarinya. jelas kulihat dari sudut mataku, dia menatapku. Dan jika kuterjemahkan, dia menggumamkan sejuta doa untukku. Untukku yang kadang selalu membantahnya. Yang mempunyai seribu alasan ketika dia menyuruhku membuatkan teh untuknya, sekedar memijat kaki dan tangannya yang lelah. Dan inilah yang semakin menggores hatiku.. saat dia menatapku seperti ini. Tatapan yang penuh harapan, dimana dia meletakkan tumpuan padaku "kamu akan membuatku bangga,nak". Seperti menamparku bahwa sampai detik ini, aku belum bisa menjadi apa yang dia inginkan. Meluluskan permintaannya pun aku belum mampu. Dan bagaimana bisa aku mengingkari janjiku sendiri? aku memang tak pernah berjanji padanya. Hanya janjiku sendiri, bahwa aku menjaga apa yang selalu dia tekankan padaku. Bahwa setidaknya, walaupun aku belum bisa membuatnya bangga, paling tidak.. aku tak membuatnya malu. Bagaimana bisa??? bagaimana bisa aku akan mengingkari janjiku pada diriku sendiri? yang seandainya tetap kuingkari dan ibuku tak tahu, dan meskipun dia tahu, dia hanya akan diam. Menangis dalam sujudnya di setiap malam. Dan bukankah itu hanya akan membuatku semakin tersiksa.. tak bisa menceritakan segalanya padanya lagi? dan ketika kulihat dia memperhatikan aku lagi, seketika aku seperti diguyur air sedingin es.. bahwa selama ini aku banyak menyakitinya dalam diamku. Lagi-lagi aku mendapati ibuku diam-diam memperhatikanku dengan sejuta gumaman doa dan tumpuan untukku.

0 komentar:

Dancing Robot Black Blue Heart