22.7.12 - 0 komentar

menjadi berempat

firasatku kenapa selalu benar..(⌣́_⌣̀)
dan sekarang apa yang harus aku lakukan  aku minta pada Tuhanku? apakah aku akan sepicik itu, meminta Dia menghentikan  menamatkan manusia yang bahkan belum sanggup bernafas sendiri?tidak, aku tak akan pernah memintanya.


sesak.
bukan aku yang kupikirkan, tak masalah apa aku akan sakit hati lagi, tapi dia. dia masih sama sepertiku. belum terlalu dewasa untuk menghadapi semua ini. nurani ku menentang apapun yang dia lakukan dalam usahanya melawan takdir. tapi mau bagaimana lagi?? setengah bagian diriku menginginkan seperti yang dia inginkan... dilema. kejam. tapi mungkin ini jalan satu2nya.


aku tak yakin semuanya akan berakhir seperti yang aku dia harapkan. tapi aku tak berani mengatakannya.. takut akan semakin membuatnya panik dan terpuruk. sampai sekarang aku berharap ini hanya mimpi panjang, atau suatu saat dia akan berteriak padaku "April Mop.. aku bohongin km beb." 
Ya Tuhan...


dalam sujudku aku berdoa, tapi doaku tak sespesifik biasanya, tak jelas. aku bingung , bagaimana aku harus berdoa.. 2 bagian diriku bertentangan..
jadi aku hanya memohon, berikan penyelesaian terbaik untuk kami bertiga.. bukan .. berempat.. karena dia sudah masuk hitungan..
19.7.12 - 0 komentar

selalu saja (⌣́_⌣̀)

selalu saja begini
setiap kali aku menunjuk seseorang, dan kubukakan pintu untuknya, bagian itu seolah siap untuk diretakkan lagi. kebas memang, tapi itu yang terlihat dari luar. nyatanya, basah dan bernanah.

mungkin aku memang aneh, lebih suka menyiksa diri ketimbang menerima apa yang mungkin akan membahagiakanku. tapi entahlah. ketika aku menyiksa diriku sendiri, hidupku seperti... lebih berwarna.. tak hanya flat...

dan seperti yang kuperkirakan sebelumnya. ketika kami bertemu, ketika tatapannya mengalihkan perasaan ku dari orang sebelumnya (orang yang membuat luka dan yang menginfeksinya semakin parah). aku terahlihkan, gravitasiku kini ada padamu. pusat tatasuryaku. seharusnya lebih mudah menghancurkan apa yang mulai kurasakan, tapi tidak. aku ingin benar2 teralihkan. dan karenamulah aku teralihkan. dan padamu aku bertahan..

tapi, seperti naskah yang pernah kubaca sebelum ini. akhirnya retakan itu tercipta.bukan masalah sengaja atau tidak. tp ini masalah keputusanku.. seandainya aku mau menghindari lubang itu, aku mungkin tak akan pernah terpesrosok kedalamnya. jadi, seperti kisah sebelumnya.. ini mutlak kesalahanku. dan sekarang. tak ada harapan lagi :| tak ada harapan untuk tetap bersamanya. entah itu hanya firasat atau apa.. tapi aku yakin itu.. bayangannya semakin menguap seiring detik waktu yang kuhabiskan..
12.7.12 - 0 komentar

tentang...

tentang yang tak bisa dipersalahkan dan dipaksakan, dan jika terus dipikirkan akan semakin memusingkan. mungkin sederhana dari sudut pandang kalian, tapi tidak dari sudut pandangku... karena bukan hanya dariku, diapun *sepertinya* menginginkan apa yang kuinginkan...
7.7.12 - 0 komentar

L E L A H

gak nyangka, kamu bisa masuk sedemian dalam . padahal baru sekali ketemu, itupun gak ada 3 jam. dan selalu.. seperti yang biasanya terjadi padaku saat aku menyayangi seseorang. ada rongga kosong yang ditinggalkan saat nama mu tak ada di layar handphone..

kali ini semakin parah. bahwa kenyataan yang kutahu.. perasaanmu terhadapku tak sebesar perasaanku padamu. ini memang polemik lama..seperti biasa tentu saja. tapi tetap saja menyisakan ngilu yang semakin menusuk seiring waktu.

sejak bertemu pertama kali aku mencoba bertahan, tetap tinggal di bayang2 redup, mencoba tak menampakkan diri. tapi aku juga manusia. aku lelah menjaga apa yang seharusnya tak ku jaga, menjaga perasaan seorang cewek yang resminya mereka sebut, PACARMU.

entah..
aku merasa cukup. cukup aku mengorbankan hatiku, menjaga hati orang lain , tp hatiku semakin terlantar. semakin perih dan bernanah.

cukup..memang mungkin cukup. harus diakhiri.. bye
Dancing Robot Black Blue Heart