[just a little thing]

“Hallo ?!” Kak? Agga !!tut..tut.tut…”kutatap layar handphone ku masam .
“sial . pulsa kering !”, dengusku, kemudian merebahkan diri ke kasur. Masih jengkel dengan pulsa ku yang kering ditambah sifat Kak Agga yang akhir-akhir ini sangat menyebalkan . Kak Agga, pacarku. Entah kenapa panggilan ‘Kak’ masih kupakai saat menyapanya. Dia 2 tahun lebih tua dari aku. Perawakannya yang sempurna , hampir tak punya cacat dipadu dengan sifat kocak dan slengekkannyalah yang membuatku jatuh hati. Love at first sight ! kata pujangga cinta.
Pertemuan kami bisa dibilang tak sengaja. Sore itu aku sedang iseng bermain sepeda keliling komplek rumahku dan komplek sebelah yang sekaligus komplek rumah Nay, kakak kelasku waktu SMA. Saat melewati rumah Nay , kulihat seorang cowok sedang asik dengan bola basket di halaman depan rumah Nay yang menurutku lumayan luas. Dia sempurna. Kaos hijau tosca dan celana gombrong melekat di tubuhnya. Bola jinak dan patuh di tangannya dan kelihatannya , dia sedang tertawa dengan leluconnya. Kusadari, Nay ternya duduk di depan cowok itu berdiri. Menopang dagu dan kelihatan sangat menikmati moment itu. Cowok itu merasakan kehadiranku, yang ternyata telah berdiri di depan rumah Nay, dan terpaku menatapnya . Aku terenyak kemudian menyapa Nay.
“Hay Nay, aku cuman lewat kok !”, sapaku gugup kemudian cepat-cepat mengayuh sepedaku ingin sesegera mungkin pergi. Tapi….
Doeeeengg !! gubrak !!!
Sial. Sepedaku membentur tiang di sisi jalan gara-gara mataku masih di rumah Nay. Ku tekan-tekan lututku yang memar, dan kulihat Nay dan cowok itu menghampiriku. “aku gag papa kok. Aku pulang dulu yya ?”, kataku gelagapan, menegakkan sepeda, melambaikan tangan ke Nay dan pulang. Konyol memang. Tapi itulah aku, Bella Kusuma Wardani, cewek tengil dan sok tahu. Sejak saat itu aku jadi rajin lewat depan rumah Nay dan rajin pula mengintrogasi Nay siapa sebenernya cowok itu. Awalnya aku mengira cowok itu pacar Nay, tapi ternyata bukan . hhaha. Dan ini membuatku makin semangat ke rumah Nay. Tapi sialnya, Kak Agga gga sering maen ke rumah nay. Dan entah bagaimana ceritanya, Kak Agga menjadi pacarku. Nay pernah bilang kalau agga tertari padaku dan meminta nomor handphone ku . Dan akhirnya begini, Bella pacaran dengan Agga Putra Dewantara.
Pip..pip..pip…Bunyi handphoneku menarikku dari lamunanku.
“Aku bobo dulu Bell.Muachh.”
Sender : Kak Agga
Kubanting handphoneku ke sampingku. Masih jengkel. Kenapa Kak Agga gga pernah telphon balik kalau aku lagi kangen dia !! kenapa dia selalu pengen menang ?? kenapa aku selalu nurut omongan dia, ga boleh maen basket, ga boleh maen sepeda dan ga boleh ini, ga boleh itu ??!!kenapa dia ga pernah nyamperin aku ke rumah??kenapa musti aku yang ke rumahnya ??Arghhhhh!!!Benar-benar menyebalkan ! kenapa sekarang dia……aku tak bisa menyelesaikan kalimatku, tertahan….takut meneruskan kalimat ku sendiri dan aku hanya terdiam…hening. Dan akhirnya aku terlelap.
Agga. Cowok itu sempurna. Semua orang menyukainya, bahkan temen cowoknya. Apa lagi temen ceweknya..wuidihh…seabrek !! keleatan mupeng banget kalo ngeliatin Agga. Pernah sekali diajak nongkrong bareng sama temen-temen kampusnya, Sazlin, Dara, Vega yang seingatku, cewek yang paling demen banget deket-deket Agga. Udah cantik, pinter dandan, seksi pula. Dibandingin aku…haddee,,,,jauuuuuuhh. Jadi minder kalo jalan sama Agga yang perfect. Ehh..tapi cuman itu thok aku diajak maen sama Agga. Setelah itu malah gak pernah maen. Boro-boro maen, diapelin jaj enggak pernah. Parah !Dan akhirnya aku mencapai titik didihku saat menemukan secuil kertas di buku Nay yang aku pinjam. Disana jelas-jelas Nay bilang kalau Dia suka sama Agga dan di secuil kertas itu Nay juga bilang kalau Agga mulai enggak suka sama Bella . Dan bella itu aku . Aku benar-benar mendidih. Jadi ini jawaban dari semua sikap cuek dan Enggak peduli Agga???ya….Nay memang mungkin, sekarang disukai Agga . Karena Nay adalah teman cewek paling dekat dan sehobi dengan Agga, pemain inti tim Basket Pleeybeck. Sedangkan aku???cuman bisa ikut-ikutan suka basket demi Agga. Aku apa??Aku siapa???Aku Cuma Bella, pacar Agga Putra Dewantara 5 bulan terakhir ini yang mencoba jadi sok perfect biar Agga mau ngakuin aku yang kek bayi ini jadi pacarnya. Kesabaranku habis. Handphone kumatikan dan gak pernah lagi ganjen dateng ke rumah Agga . Sudah jelas, Agga tak menginkanku lagi. 1 hari, 3 hari, 1 minggu…Kak Agga masih tak menyadari ketiadaanku. Dan tepat 2 minggu, dia mencegatku saat aku bersepeda keliling komplek. Tak ada kata terucap, dia menatapku sebentar kemudian menyerahkan amplop biru bergambar pelangi untukku. Setelah itu pergi dengan motor maticnya, masih bisu.
Parah kan??!!! Mau mutus orang aja pake surat, gambaran anak-anak banget laggi..hadee.Parah dah tuh orang. Menyiapkan mental . Sesuatu yang besar ada di amplop ini. Aku bersila di trotoar di sudut komplek dan mulai kubuka amplopnya. Dan………gubrak !!!!!Bukan tulisan panjang lebar seperti yang kubayangkan, tapi hanya ada 2 karikatur Kak Agga yang menggenggam erat tangan karikatur Bella, aku…

waaaaaaaaaaa,
nemu juga blog ini. uda lama banget, musti semedi dulu pas mau log.in, lupa passwordnya.
lucu banget deh ini blog. sumpahh. musti dibenahin kanan kiri.hashh.tapi gag popolahh , XP