5.6.11 - 0 komentar

Pembatasan


Krriiiiiiiiiiiiiiiiiing!!!! Weeker di sisi tempat tidur berdering keras. Laki-laki di balik selimut itu mengumpat pelan. Dengan matanya yang masih merapat, tangannya mulai menggapai meja disisi tempat tidurnya , meraba sembarang,mencari weeker sialan yang telah mengusiknya. Buk !! Buk !! satu persatu komik dan buku berjatuhan dari atas meja.
“Mati kau !!” dengusnya setelah dia menemukan weekernya dan memencet tombol hitamnya. Laki-laki itu menarik selimutnya lagi dan membenamkan kepalanya ke dalam bantal, lebih tepatnya menutup telinganya, seolah dia tahu akan ada suara lebih nyaring daripada weekernya yang akan memaksanya bangun. Hening. 15 menit dari weeker sialan tadi berbunyi, ketika…..
Alaaaaaaaaaaaaaaaaaaan !!!!
“Argh!!”, laki-laki itu segera merapatkan bantalnya ke telinganya lagi . lebih rapat, sebelum gendang telinganya pecah.
“aku kan sudah bilang 15 menit setelah weeker itu berbunyi kamu harus sudah rapi !!”, cerocos seorang gadis manis dengan penampilan kasual .
“oh Tuhan !!”, gadis itu menepuk dahinya saat menyadari sekelilingnya itu. Kos-kosan dimana Alan tinggal itu benar-benarberantakan, botol minuman bersoda dan bungkus-bungkus snack bertebaran disetiap sudut ruangan, semut-semut berduyun-duyun menghampiri sisa roti di dekat lemari pakaian. Buku dan komik berserakan di lantai, laptop masih menyala didekat robot rakitan di sudut ruangan samping pintu dan noda saus berceceran di lantai . iyyakk !!!
“Alan !! jangan paksa aku untuk melakukan hal terburuk dengan segayung air !!”, ancamnya sambil menarik selimut bermotif papan catur yang menutupi seluruh tubuh alan.
“Ayolah Key !! ini masih pagi.”, sahutnya jengah, dengan malas dia bangun dan duduk bersila di atas kasurnya, menatap lesu gadis di hadapannya yang bertolakpinggang.
“Baru sehari aku enggak kesini tempat ini sudah mirip kapal pecah !! Bisa enggak sih kamu jaga kebersihan???hah !!! Kok bisa bisanya tidur di tempat kek gini !!”omelnya
Alan haya nyengir , menatap Key yang sekarang sedag sibuk memasukkan sampah-sampah ke dalam kantong plastik , menyusun buku dan komik ke atas meja dan mematikan laptop . Key berdiri tegak sekarang, menatap jengkel ke arah Alan yang masih nyengir lebar.
“Jangan menjadi lebih menyebalkan Alan !! Cepat Mandi !! Kuliahmu dimulai 15 menit lagi !!OK??!!”
“Kuliah???ahhh….gue males Key !”, jawabnya asal-asalan kemudian merebahkan dirinya lagi kekasur.
“Alan !!”, bentak Key
“iya…iya…”, akhirnya alan mengalah , menerima handuk yang dilempar Key dan berlalu ke kamar mandi.
                Alan , Mahasiswa Elektronika di sebuah universitas swasta, tinggal sendiri di kota ini. Keluarganya pindah ke Bandung, mnegikuti Ayah dan kakak perempuannya yang ditugaskan di sana. Dia benar-benar tidak bisa mrngurus dirinya sendiri, Entah kenapa keluarganya mengizinkannya tinggal seorang diri . membiarkan anak laki-laki mereka yang masih labil, yang mungkin saja terpengaruh dunia luar. Memang benar, alan sudah hampir rusak . Alkhohol dan rokok adalah hidupnya, dunia malam sudah dia rasakan. Hingga akhirnya Alan bertemu Keyla, gadis manis baik hati , sekitar 5 tahun lalu saat dia dibangku SMA. Mulai saat itu, key lah yang mengurusnya. Aneh memang, mau-maunya si key itu ! Soal alkhohol dan rokok key sudah pernah melarangnya , tapi Alan belum sepenuhnya terbebas dari mereka.
Di bibir pintu kos nya, Alan memperhatikan Key yang sedang memasukkan buku-buku ke dalam tas selempang miliknya . Key sampai hafal jadwal kuliah Alan. Gadis itu memang manis, rambutnya dikucir kuda, pas dengan pola wajahnya. Dandanannya yang kasual, bahkan terkesan cuek sangat memikat. Key membungkukkan badannya , mencoba meraih komik favorit alan yang terselip di tumpukan buku , jauh dari jangkauannya dan… kalung dilehernya terayun . Salib !!

Pikiran indah alan langsung buyar. Dia menggumamkan sesuatu, entah apa, antara kesal, jengah dan kagum.
“Heii!!apa yang kau lakukan di siti bodoh???Cepat pakai sepatumu dan makanlah sarapanmu !!”, perintah Key, mengedikkan kepala ke bangku di sudut ruangan.
“Iya bawel !!”, sahut alan . Dia mulai sibuk dengan sepatunya dan menyambar roti isi yang disiapkan Key. Menggigit dan menahanyya di bibir sementara tangannya menyambar tas yang diletakkan Key di atas tempat tidur.
“gue berangkat “, katanya dengan mulut penuh. Berjalan deng khasnya sambil memainkan kunci motor maticnya. Key memandang Alan yang kini telah memunggunginya, sesaat matanya tertuju pada gantungan kunci di tangan Alan.
“Alan !!”, panggilnya , Alan memutar tubuhnya, “Ya??”
Key menyatukan tangannya di depan dadanya sambil tersenyum. Alan mengernyit kemudian menyeringai lebar .
BraaKKKK !! terdengar pintu terbanting dengan sengaja, menimbulkan suara yang benar-benar keras. Susah payah Alan membuka matanya, seolah ada perekat yang menempel di matanya. Dia menguap panjang, meraih weekernya,hampir jam 10, tapi kenapa Key belum membangunkannya? Alan belum sepenuhnya menyadari keadaannya, rasa kantuknya mengalahkan kerasionalannya. Dia masih menelungkup, tangannya di ranjang dan tubuhnya di lantai. Dia mendengar dafas lain di kamar kosnya. Mengucek matanya berulang kali untuk memaksanya terbuka. Dia berjengit ketika mendapati Tara, teman kampusnya tidur pulas di kasurnya. Dengan cepat dia menoleh ke meja dimana Key biasanya meletakkan sarapannya. Ada bungkusan disana…berartiiii…
Alan mencium kemejanya , membaui…alkhohol???!! Alan benar benar pusing dan bingung. Apa yang sebenarnya terjadi??Alkhohol??Tara??Dia mengumpulkan ingatannya. Dia memeriksa resleting celananya,masih utuh . Resletingnya tetap menutup, bajunya rapi. Dan Tara , dia juga masih utuh, kemeja dan celananya masih tertutup rapat. Lagi pula jarak antara Alan dan Tara berjauhan. Tara di sisi kanan tempat tidur dan Alan dilantai sisi kiri tempat tidur. Alan berani bersumpah mereka tidak melakukan apa-apa.
Perlahan ingatannya mulai tersusun rapi. Dia mengikuti mata kuliah terakhir, Matematika Teknik,selesai pukul 17.00 . setelah itu dia mampir ke warung makan dengan Veno dan Derta. Setelah itu, Bagas mengundang mereka ke utlah pary nya di sebuah kafe. Acaranya dimulai jam 23.00 dan selesai jam 3 pagi. Terakhir kali Alan melihat jam tangannya yaitu jam 4 pagi . setelah itu dia tidak ingat apa-apa lagi. Dia berani bertaruh, dia sama sekali tidak menyentuh Tara.

Tiga hari sesudahnya, Alan tak menemukan Key . Dia menunggu di depan kampus Key, mengetuk pintu kos Key(tak ada jawaban) dan bahkan menunggunya di dekat gereja setiap minggu . tapi hasilnya nol. Dia benar-benar putus asa. Dia memang mencintai Key dan alan pun yakin Key juga mempunyai perasaan yang sama. Tapi Key dan Alan memiliki prinsip yang sama sama kuat dan mereka pun sama-sama mengetahuinya. Alan, meskipun dia termasuk anak muda banyak gaya dan banyak tingkah, dia adalah muslim sejati(walaupun tak rajin shalat), prinsipnya , dia tidak akan menikahi wanita yang tidak seiman dengannya. Dan Key apalagi, dia adalah umat Kristiani yang sangat taat, dia tidak pernah absen ke gereja setiap minggunya, selalu menyempatkan diri membaca kitab. Dan sama seperti alan, dia tidak mau dinikahi oleh laki-laki tak seiman.
Hampir 2 minggu, Key tak pernah muncul menemui Alan. Otak alan benar-benar buntu. Mau bagaimana lagi dia berusaha menemui Key. Alan sudah berjanji pada key bahwa dia tidak akan menyentuh alkhohol lagi dan dia juga telah berjanji pada Allah akan menjadi manusia dan muslim yang lebih baik. Tapi gara-gara pesta malam itu….”arghhh!!setan !!!”, umpat alan.
Kali ini dia menunggu di depan gereja, berharap Key akan menemuinya dan mengatakan , “hei anak bodoh !! apa yang kamu lakkan disini?!”, dengan tawa khasnya tentunya. Dia mulai bosan menunggu, hampir beranjak dari tempatnya duduk ketika seorang suster memanggil namanya.
***********
Alan tertunduk , airmatanya tak sanggup ia jatuhkan. Dia berani membayar dengan apapun asalkan air matanya jatuh, berharap dengan jatujnya airmatana beban kesedihannya akan berkurang. Sayu ditatapnya amplop putih di tangannya. Kata-kata suster tadi sore berdengung di telinganya
“Keyla diterbangkan ke Jakarta seminggu yang lalu, penyakitnya semakin parah dan baru kemarin sore kami menerima kabar kalau dia telah menghadap Tuhan”
Penyakit??gumam Alan pelan, nyaris seperti bisikan. Dia memang benar-benar bodoh , bahkan dia tak pernah tahu kalau Key mengidap penyakit separah itu . Dia terenyak . teringat saat dia menertawai bibir Key yang sedikit merah seperti menggunakan lipstik para banci , belepotan. Kenapa dia tak menyadarinya. Bodoh !!
Perlahan tangannya merobek amplop itu, mengeluarkan secarik kertas dan membukanya. Tulisan tangan yang sangat dia kenal ada disana , terusun rapi dan indah.
“Hei bodoh !! Berubahlah menjadi lebih baik. Demi agamamu !! ^^ Seperti janjimu pada Tuhan mu . dan aku disini, menepati Janjiku pada Tuhanku. I love you till my last breath !
                                                                                                                                Keyla

0 komentar:

Dancing Robot Black Blue Heart