19.7.12 - 0 komentar

selalu saja (⌣́_⌣̀)

selalu saja begini
setiap kali aku menunjuk seseorang, dan kubukakan pintu untuknya, bagian itu seolah siap untuk diretakkan lagi. kebas memang, tapi itu yang terlihat dari luar. nyatanya, basah dan bernanah.

mungkin aku memang aneh, lebih suka menyiksa diri ketimbang menerima apa yang mungkin akan membahagiakanku. tapi entahlah. ketika aku menyiksa diriku sendiri, hidupku seperti... lebih berwarna.. tak hanya flat...

dan seperti yang kuperkirakan sebelumnya. ketika kami bertemu, ketika tatapannya mengalihkan perasaan ku dari orang sebelumnya (orang yang membuat luka dan yang menginfeksinya semakin parah). aku terahlihkan, gravitasiku kini ada padamu. pusat tatasuryaku. seharusnya lebih mudah menghancurkan apa yang mulai kurasakan, tapi tidak. aku ingin benar2 teralihkan. dan karenamulah aku teralihkan. dan padamu aku bertahan..

tapi, seperti naskah yang pernah kubaca sebelum ini. akhirnya retakan itu tercipta.bukan masalah sengaja atau tidak. tp ini masalah keputusanku.. seandainya aku mau menghindari lubang itu, aku mungkin tak akan pernah terpesrosok kedalamnya. jadi, seperti kisah sebelumnya.. ini mutlak kesalahanku. dan sekarang. tak ada harapan lagi :| tak ada harapan untuk tetap bersamanya. entah itu hanya firasat atau apa.. tapi aku yakin itu.. bayangannya semakin menguap seiring detik waktu yang kuhabiskan..

0 komentar:

Dancing Robot Black Blue Heart